Tidak perlu menjadi rakyat suatu negara untuk bisa berempati terhadap penderitaan mereka. Hal itu dibuktikan Corrie, seorang aktivis asal Olympia, Washington, AS yang menjadi martir ketika berusaha memblokade jalur dua buldoser dan satu tank Israel, yang akan menghancurkan perumahan lokal Palestina, Samir Nasrallah.
Bungsu dari tiga bersaudara yang menjadi anggota International Solidarity Movement (ISM) tersebut, terbunuh di Jalur Gaza selatan di Kota Rafah, saat sebuah buldoser militer Israel dengan sengaja meluncur tepat ke arahnya dan melindas tubuhnya. Menurut seorang dokter bernama Ali Mussa yang merawatnya, Corrie tewas dengan luka-luka di kepala dan kaki.
''Ia sedang berada di jalan yang akan dilalui buldoser tersebut. Jelas-jelas pengemudi buldoser itu melihatnya dan langsung menabraknya. Dia terlindas di bawah kendaraan itu,'' kisah Joseph Smith, seorang rekan aktivisnya.


Semangat kemanusiaan rupanya mengalir deras di tubuh Corrie. Di tahun terakhir pendidikannya, gadis yang tumbuh dalam keluarga liberal dan berasal dari level menengah itu, mengajukan proposal program studi independen untuk melakukan perjalanan ke Gaza. Dia bergabung dengan para demonstran ISM dan menggagas proyek ''kota kembar'' antara Olympia dan Rafah.
Rekan-rekannya menggambarkan Corrie sebagai sosok yang menarik dan berterus-terang, namun tidak berusaha menjadi pusat perhatian. Colin Reese, teman sekamar Corrie, mengatakan sahabatnya itu bercita-cita menjadi penulis dan seniman.
''Rachel bukan orang yang terorganisasi dan rapi sedunia. Tetapi, jika sudah bicara soal upaya mencapai perdamaian, dia bekerja lebih keras dan lebih lama dibandingkan siapa pun,'' cetusnya.
Rachel Corrie Foundation for Peace & Justice
Sejak kematian Corrie, berbagai aksi solidaritas telah digelar atas namanya di berbagai penjuru dunia. Nama Corrie pun diabadikan dalam kapal relawan MV Rachel Corrie, yang rencananya bergabung dengan rombongan bantuan kemanusiaan ke Gaza, tanah tempat dirinya menghembuskan nafas terakhir.
Dalam sebuah email yang sempat dikirimkan Corrie kepada ibunya beberapa pekan sebelum peristiwa tragis itu terjadi, dia menulis: ''Aku setidaknya harus menyebutkan, bahwa diriku juga menemukan semacam kekuatan dan kemampuan dasar manusia untuk tetap bersikap manusiawi dalam kondisi yang sangat mengerikan ini--yang belum pernah kulihat sebelumnya. Kupikir martabat adalah kata yang tepat. Kuharap kau bisa bertemu dengan orang-orang ini. Mudah-mudahan, suatu hari nanti, kau bertemu mereka.''

Rachel Corrie Memorial Website
Sumber :
Yulia Permatasari - www.mediaindonesia.com
No comments:
Post a Comment