Pada usia yang baru menginjak satu tahun, Kang Mengru sejatinya bisa berbagi keceriaan dan kegembiraan bersama teman-teman sebaya. Sayang, bocah perempuan yang tinggal di Louhe City, Provinsi Henan, China, ini tidak bisa merasakan semua itu. Justru penderitaan tengah dialaminya sekarang.
Perut Kang semakin membesar, laiknya perempuan yang sedang mengandung. Hasil scan menunjukkan, janin yang seharusnya bisa menjadi saudara kembarnya— ternyata justru berkembang di dalam perut Kang dan menjadi parasit.
Kenyataan ini tentu saja mengejutkan orangtua angkat Kang. Kang memang dibuang oleh orangtua kandungnya saat dilahirkan. Ia kemudian diangkat anak oleh pasangan yang tinggal di Louhe City. Pasangan ini kebetulan tidak dianugerahi buah hati.
Setelah beberapa bulan tinggal di rumah pasangan tersebut, perut Kang semakin membesar. Kedua orangtua Kang tidak menyangka perut Kang bakal membesar seperti saat ini.
Para tetangga pun mulai mengejek dan menghina Kang. Mereka menyebutnya monster dan menggosipkan bahwa Kang tengah hamil. Khawatir dengan kondisi Kang, orangtuanya pun memeriksakannya ke dokter. Baru diketahui bahwa ada jaringan parasit di dalam perutnya.
Dokter yang memeriksa menyarankan agar Kang segera dioperasi untuk mengambil ‘janin’ tersebut. “Ia bisa meninggal jika tidak dilakukan operasi secepatnya,” tegas dokter yang memeriksa Kang saat itu.
Karuan saja, vonis ini mengkhawatirkan dua orangtua angkatnya. Mereka tak ingin kehilangan Kang, namun benturan dana sedikit menghalangi keinginan mereka untuk segera mengoperasi Kang.
Maklum saja, operasi yang harus dilakukan membutuhkan biaya tidak sedikit, dan mereka tak berasal dari keluarga kaya. Kini mereka menunggu uluran bantuan dari para donatur yang akan disalurkan melalui pemerintah setempat.
Kondisi yang dialami Kang ini sangat jarang dijumpai. Menurut Dr Manny Alvarez, manajer Editor Kesehatan di FOXNews.com, kemungkinan besar janin tersebut memang ‘dibawa’ si bocah.
“Ada banyak varietas dari parasit yang seharusnya menjadi bayi kembar. Dalam beberapa kasus, Anda akan melihatnya menempel pada anggota tubuh lain –seperti tambahan kaki atau bahkan kondisi yang tidak normal di kepala akibat memiliki dua otak,” jelas Alvarez.
Saat melihat foto Kang, Alvarez menduga pembesaran perut yang dialami Kang adalah bakal calon bayi yang tidak tumbuh dengan sempurna. “Bisa jadi ini merupakan tipe parasit kembar yang dikenal dengan nama fetus-in-fetu,” jelasnya.
Menurut Alvarez, pada kondisi ini akan dijumpai tumor yang terus berkembang dalam tubuh, di mana tumor tersebut mengandung bagian-bagian tertentu dari janin.
Menarik Perhatian
Kasus fetus-in-fetu selalu menarik perhatian media-media di dunia. Meski kasus yang tercatat hanya sedikit, namun setiap kasus yang terjadi selalu tercatat dalam dunia medis. Salah satunya, kondisi yang dialami Alamjan Nematilaev tahun 2003 silam.
Bocah laki-laki berusia tujuh tahun ini bisa selamat meski selama bertahun-tahun membawa ‘janin’ saudara kembar dalam perutnya. Saat itu guru olahraganya di Kazakhstan memintanya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit, ketika mengetahui perut si bocah bertambah besar.
Ketika operasi dilakukan, jaringan parasit tersebut sudah bertahun-tahun berada dalam perutnya. Bahkan janin itu telah berkembang dengan sempurna –memiliki rambut, tangan, jari tangan, kaki, kepala, kaki, alat kelamin dan wajah yang sempurna. Janin tersebut sejatinya saudara kembar Alamjan.
Hal serupa dialami Eljie Millapes, bayi berusia dua bulan asal Baguio, Filipina. Agustus 2007 lalu ia divonis mengalami fetus-in- fetu. Untungnya orangtua Eljie langsung menghubungi dokter untuk segera mengeluarkan janin di dalam perutnya.
Perut Kang semakin membesar, laiknya perempuan yang sedang mengandung. Hasil scan menunjukkan, janin yang seharusnya bisa menjadi saudara kembarnya— ternyata justru berkembang di dalam perut Kang dan menjadi parasit.
Kenyataan ini tentu saja mengejutkan orangtua angkat Kang. Kang memang dibuang oleh orangtua kandungnya saat dilahirkan. Ia kemudian diangkat anak oleh pasangan yang tinggal di Louhe City. Pasangan ini kebetulan tidak dianugerahi buah hati.
Setelah beberapa bulan tinggal di rumah pasangan tersebut, perut Kang semakin membesar. Kedua orangtua Kang tidak menyangka perut Kang bakal membesar seperti saat ini.
Para tetangga pun mulai mengejek dan menghina Kang. Mereka menyebutnya monster dan menggosipkan bahwa Kang tengah hamil. Khawatir dengan kondisi Kang, orangtuanya pun memeriksakannya ke dokter. Baru diketahui bahwa ada jaringan parasit di dalam perutnya.
Dokter yang memeriksa menyarankan agar Kang segera dioperasi untuk mengambil ‘janin’ tersebut. “Ia bisa meninggal jika tidak dilakukan operasi secepatnya,” tegas dokter yang memeriksa Kang saat itu.
Karuan saja, vonis ini mengkhawatirkan dua orangtua angkatnya. Mereka tak ingin kehilangan Kang, namun benturan dana sedikit menghalangi keinginan mereka untuk segera mengoperasi Kang.
Maklum saja, operasi yang harus dilakukan membutuhkan biaya tidak sedikit, dan mereka tak berasal dari keluarga kaya. Kini mereka menunggu uluran bantuan dari para donatur yang akan disalurkan melalui pemerintah setempat.
Kondisi yang dialami Kang ini sangat jarang dijumpai. Menurut Dr Manny Alvarez, manajer Editor Kesehatan di FOXNews.com, kemungkinan besar janin tersebut memang ‘dibawa’ si bocah.
“Ada banyak varietas dari parasit yang seharusnya menjadi bayi kembar. Dalam beberapa kasus, Anda akan melihatnya menempel pada anggota tubuh lain –seperti tambahan kaki atau bahkan kondisi yang tidak normal di kepala akibat memiliki dua otak,” jelas Alvarez.
Saat melihat foto Kang, Alvarez menduga pembesaran perut yang dialami Kang adalah bakal calon bayi yang tidak tumbuh dengan sempurna. “Bisa jadi ini merupakan tipe parasit kembar yang dikenal dengan nama fetus-in-fetu,” jelasnya.
Menurut Alvarez, pada kondisi ini akan dijumpai tumor yang terus berkembang dalam tubuh, di mana tumor tersebut mengandung bagian-bagian tertentu dari janin.
Menarik Perhatian
Kasus fetus-in-fetu selalu menarik perhatian media-media di dunia. Meski kasus yang tercatat hanya sedikit, namun setiap kasus yang terjadi selalu tercatat dalam dunia medis. Salah satunya, kondisi yang dialami Alamjan Nematilaev tahun 2003 silam.
Bocah laki-laki berusia tujuh tahun ini bisa selamat meski selama bertahun-tahun membawa ‘janin’ saudara kembar dalam perutnya. Saat itu guru olahraganya di Kazakhstan memintanya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit, ketika mengetahui perut si bocah bertambah besar.
Ketika operasi dilakukan, jaringan parasit tersebut sudah bertahun-tahun berada dalam perutnya. Bahkan janin itu telah berkembang dengan sempurna –memiliki rambut, tangan, jari tangan, kaki, kepala, kaki, alat kelamin dan wajah yang sempurna. Janin tersebut sejatinya saudara kembar Alamjan.
Hal serupa dialami Eljie Millapes, bayi berusia dua bulan asal Baguio, Filipina. Agustus 2007 lalu ia divonis mengalami fetus-in- fetu. Untungnya orangtua Eljie langsung menghubungi dokter untuk segera mengeluarkan janin di dalam perutnya.
Di Indonesia, kasus fetus-in-fetu pun pernah terjadi. Kasus ini dialami bayi berusia dua bulan asal Medan, Afiah Syafina, Januari 2008 silam. Semua Afiah didiagnosa mengidap tumor dalam perut. Namun, setelah dilakukan operasi pada 19 Januari 2008, hasilnya sangat mengejutkan : jaringan yang disangka tumor itu ternyata janin berusia lima bulan
No comments:
Post a Comment