Kendaraan bermotor melintas di jalan raya Magelang-Muntilan, Jawa Tengah yang tertutup oleh abu vulkanik letusan gunung Merapi. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Semburan material dari Gunung Merapi saat meletus, tak hanya berbahaya bagi kesehatan manusia yang menghirupnya, tetapi juga bagi kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.
Beberapa unsur yang disemburkan gunung berapi umumnya adalah, uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam klorida (HCl), asam fluorida (HF), serta abu vulkanik ke udara. Berbagai unsur itu, bila tak segera dibersihkan akan membawa dampak yang tidak baik bagi sepeda motor.
Selain berpotensi menyebabkan berbagai komponen sepeda motor yang terbuat dari logam cepat korosi atau keropos juga menjadikan cat motor cepat kusam, abu vulkanik juga berpotensi merusak mesin.
"Abu vulkanik yang mengandung pasir kuarsa atau kristal silika bila masuk ke bagian mesin, bisa fatal akibatnya," ujar Roni Sutheja, Supervisor Mekanik Fajar Motor Ciledug, Tangerang, Ahad (14/11).
Pasir kuarsa yang berupa kristal dengan ukuran sangat kecil (milimikron) namun bersifat sangat keras bila masuk ke dalam ruang bakar, bisa mengganggu kinerja piston. Bahkan, sebut Roni, dapat menyebabkan baret pada dinding silinder.
"Bila itu terjadi, maka kinerja mesin akan turun drastis. Atau bahkan bila kristal tidak tergerus piston tiba-tiba mandeg atau berhenti, motor pun berhenti tiba-tiba. Risikonya seperti apa, bisa dibayangkan," terang dia.
Lantaran itulah, Roni mewanti-wanti agar para pemilik motor yang terkena abu itu rajin membersihkan kendaraan kesayangannya itu. Bagian-bagian yang dibersihkan tak hanya bagian bodi saja, tetapi juga bagian yang memiliki kaitan dengan kinerja mesin, filter atau saringan misalnya.
Baik filter udara maupun filter peranti transmisi Continously Variable Transmission (CVT) di motor skuter otomatis (Skutik). "Karena bila ruangan CVT kotor akan menyebabkan slip pada perangkat transmisi. Ini tentu membahaykan," kata Roni.
Hanya, cara membersihkannya tidak bisa sembarangan. Lantas seperti apa cara membersihaknnya? Berikit ini tips dari Roni Sutheja.
1. Jangan menyemprot dengan air
Beberapa unsur yang disemburkan gunung berapi umumnya adalah, uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam klorida (HCl), asam fluorida (HF), serta abu vulkanik ke udara. Berbagai unsur itu, bila tak segera dibersihkan akan membawa dampak yang tidak baik bagi sepeda motor.
Selain berpotensi menyebabkan berbagai komponen sepeda motor yang terbuat dari logam cepat korosi atau keropos juga menjadikan cat motor cepat kusam, abu vulkanik juga berpotensi merusak mesin.
"Abu vulkanik yang mengandung pasir kuarsa atau kristal silika bila masuk ke bagian mesin, bisa fatal akibatnya," ujar Roni Sutheja, Supervisor Mekanik Fajar Motor Ciledug, Tangerang, Ahad (14/11).
Pasir kuarsa yang berupa kristal dengan ukuran sangat kecil (milimikron) namun bersifat sangat keras bila masuk ke dalam ruang bakar, bisa mengganggu kinerja piston. Bahkan, sebut Roni, dapat menyebabkan baret pada dinding silinder.
"Bila itu terjadi, maka kinerja mesin akan turun drastis. Atau bahkan bila kristal tidak tergerus piston tiba-tiba mandeg atau berhenti, motor pun berhenti tiba-tiba. Risikonya seperti apa, bisa dibayangkan," terang dia.
Lantaran itulah, Roni mewanti-wanti agar para pemilik motor yang terkena abu itu rajin membersihkan kendaraan kesayangannya itu. Bagian-bagian yang dibersihkan tak hanya bagian bodi saja, tetapi juga bagian yang memiliki kaitan dengan kinerja mesin, filter atau saringan misalnya.
Baik filter udara maupun filter peranti transmisi Continously Variable Transmission (CVT) di motor skuter otomatis (Skutik). "Karena bila ruangan CVT kotor akan menyebabkan slip pada perangkat transmisi. Ini tentu membahaykan," kata Roni.
Hanya, cara membersihkannya tidak bisa sembarangan. Lantas seperti apa cara membersihaknnya? Berikit ini tips dari Roni Sutheja.
1. Jangan menyemprot dengan air
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan seluruh bagian motor dengan cara mengelap dengan kain bersih dari bahan lembut. Namun, satu hal yang patut diingat adalah, jangan menyemprot motor dengan air.
Pasalnya, semprotan air, terlebih dengan tekanan tinggi dikhawatirkan justeru semakin membawa partikel dari abu vulkanik yang berukuran kecil itu masuk ke celah-celah mesin atau bagian motor lainnya. Setelah seluruh bagian motor dibersihkan, bilaslah dengan guyuran air dengan tekanan rendah atau sedang.
2. Perhatikan filter atau saringan
Pasalnya, semprotan air, terlebih dengan tekanan tinggi dikhawatirkan justeru semakin membawa partikel dari abu vulkanik yang berukuran kecil itu masuk ke celah-celah mesin atau bagian motor lainnya. Setelah seluruh bagian motor dibersihkan, bilaslah dengan guyuran air dengan tekanan rendah atau sedang.
2. Perhatikan filter atau saringan
Saringan udara wajib hukumnya untuk dibersihkan. Pasalnya, saat motor dikendarai atau diparkir di tengah guyuran abu vulkanik, ada kemungkinan partikel-partikel yang ada di abu vulkanik masuk ke bagian filter. Partikel itulah yang harus segera dibersihkan.
Bila motor ingin digunakan namun guyuran abu masih terus terjadi, sebaiknya mengantisipasi berbagai kemungkinan dengan menyiapkan perlindungan pada filter. Namun, cara perlindungan pada filter berbeda-beda sesuai dengan jenis filter atau sepeda motornya.
Perawatan akan lebih mudah bila filter motor adalah filter kertas. Caranya, cukup dengan udara bertekanan tinggi dari arah yang berlawanan. Namun, bila motor telah menempuh jarak 9.000 kilometer atau kelipatannya, sebaiknya filter diganti.
Perawatan yang jauh lebih mudah bila motor menggunakan filter dari bahan kertas yang berpelumas atau biasa disebut filter wet element. Filter ini menggunakan pelumas oli untuk menangkap setiap kotoran agar tak masuk ke ruang bakar mesin.
Sehingga, bila kotoran telah banyak menempel dan kendati belum mencapai usia pakai maksimal 15 ribu kilometer sebaiknya diganti.
Bila motor ingin digunakan namun guyuran abu masih terus terjadi, sebaiknya mengantisipasi berbagai kemungkinan dengan menyiapkan perlindungan pada filter. Namun, cara perlindungan pada filter berbeda-beda sesuai dengan jenis filter atau sepeda motornya.
Perawatan akan lebih mudah bila filter motor adalah filter kertas. Caranya, cukup dengan udara bertekanan tinggi dari arah yang berlawanan. Namun, bila motor telah menempuh jarak 9.000 kilometer atau kelipatannya, sebaiknya filter diganti.
Perawatan yang jauh lebih mudah bila motor menggunakan filter dari bahan kertas yang berpelumas atau biasa disebut filter wet element. Filter ini menggunakan pelumas oli untuk menangkap setiap kotoran agar tak masuk ke ruang bakar mesin.
Sehingga, bila kotoran telah banyak menempel dan kendati belum mencapai usia pakai maksimal 15 ribu kilometer sebaiknya diganti.
source: http://tempointeraktif.com/hg/motor/2010/11/14/brk,20101114-291839,id.html
No comments:
Post a Comment