Parasit ini dapat hidup di air tawar maupun air asin dan sangat sulit dikontrol. Anggota copepoda yang bukan parasit sering berperan sebagi inang perantara dari parasit cacing. Banyak parasit Copepoda yang menembus daging ikan tanpa dapat dicegah oleh bahan kimia.
Tubuhnya dilengkapi dengan alat yang dapat digunakan untuk mengaitkan tubuhnya pada insang dan mengisap sari makanan. Serangan parasit ini umumnya tidak menimbulkan kematian pada ikan sebab ia hanya mengisap darahnya saja sehingga ikan menjadi kurus.
Luka bekas alat pengisap ini merupakan bagian yang mudah diserang oleh bakteri atau jamur. Infeksi sekunder inilah yang bisa menyebabkan kematian ikan secara masal.
Copepoda sengaja ditambahkan ke air keran ini untuk makan larva nyamuk untuk menjaga supaya sumber air ini selalu bersih.
Copepoda, Hewan Kecil Yang Jauh Lebih Kuat Dari Mesin Motor
Hewan terkuat di dunia copepoda hanya memiliki panjang 1 milimeter. "Kesuksesan evolusi copepoda sangat terkait dengan kemampuan melarikan diri dari predator. Kekuatan meloloskan diri sangat kuat dan efektif," ujar Profesor Thomas Kiorboe dari National Institute of Aquatic Resources Technical University Denmark.Sebagaimana diberitakan oleh ScienceDaily, peneliti memiliki perekam video berkecepatan tinggi. Thomas Kiorboe mampu memberikan detail dari usaha pelarian diri copepoda dengan cara melompat dengan rekaman tersebut, kekuatannya membuat peneliti kagum.
"Mereka mampu melompat dengan rata-rata kecepatan setengah meter per detik, berarti dilakukan hanya dalam waktu kurang dari beberapa ribu detik," ujar Thomas Kiorboe.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa copepoda dihubungkan dengan ukurannya yang sangat kecil, memiliki kekuatan 10 kali lebih kuat dari hewan atau mesin motor apapun buatan manusia."
Hasil dari penelitian lompatan menakjubkan tersebut telah dipublikasikan secara penuh dan jurnal Royal Society Interface.
Peneliti berhasil mengungkap kesimpulan bahwa kekuatan copepoda 10-30 kali lebih kuat dari spesies lainnya dengan produksi kekuatan maksimum yang juga konstan didapatkan dari pelontar superior kaki bercabang lima yang biasa digunakan untuk berenang tersebut memiliki dua mekanisme terpisah.
"Penjelasannya adalah copepoda memiliki dua mekanisme dengan dua gaya dorong terpisah dari kaki kuatnya," ujar Thomas Kiorboe.
Copepoda adalah grup crustacea kecil yang dapat ditemui di laut dan hampir di semua habitat air tawar dan mereka membentuk sumber terbesar protein di samudra. Banyak spesies seperti plankton, tetapi banyak juga spesies benthos dan beberapa spesies kontinental dapat hidup di habitat limno-terestrial dan lainnya di tempat terestrial basah, seperti rawa-rawa.
Tim ilmuwan dari Denmark, secara resmi menobatkan copepoda sebagai hewan pelompat tercepat di dunia. Krustasea bawah air menggunakan hingga 5 pasang kaki untuk mendorong air, dan mempercepat hingga 500 panjang tubuhnya dalam waktu 1 detik. Demikian dilaporkan "News Discovery", baru-baru ini.
Copepoda termasuk zooplankton, dewasanya berukuran antara 1 dan 5 mm, biasanya dimanfaatkan sebagai pakan larva ikan karena selain mempunyai nilai nutrisi yang tinggi juga karena ukuran tubuh yang bervariasi sehingga sesuai tingkat perkembangan larva ikan.
Wow untung saja mahkluk ini hanya ada di air keran New York dan tidak di Indonesia. Kalau ada di Indonesia bakalan ribet dah urusannya hahaha lagi ada-ada saja sih ini, masa air yang ada mahluk ini dijadikan air minum ckck meskipun bersih tapi ya gmn atuh.
ReplyDelete